Judul: Pasangan
Detektif "Partners in Crime"
Penulis: Agatha
Christie
Penerjemah: Maria
Mareta
Penerbit: Gramedia
Pustaka Utama
Tebal: 312 halaman
Tahun Terbit:
April 2012 (Cetakan Keempat)
"Sekarang mari kita minum bersama-sama. Demi suksesnya Agen Detektif Internasional. Blunt's Brilliant Detectives! Semoga sukses selalu!"
Begitulah wanita, mudah merasa bosan.
Tommy sama sekali tidak mengerti dengan tingkah laku Tuppence. Setelah
pernikahan mereka yang berjalan selama 6 tahun, Tuppence mulai merasa kehidupan
mereka tidak seperti dulu lagi. Tuppence ingin melakukan hal-hal yang
mendebarkan seperti dulu. Menangani kasus-kasus, itulah keinginan terbesarnya
saat ini. Tommy pun bergumam kalau dia akan membuat affair saja. Dengan sedikit
kesal, dia menanggapi keluhan-keluhan Tuppence yang tidak masuk akal
menurutnya. Tiba-tiba, Mr. Carter datang memberikan sebuah tawaran yang sudah
lama dinanti-nantikan oleh Tuppence. Matanya berbinar-binar seolah mendapat
sesuatu yang langka. Yah, Blunt's Brilliant Detectives. Sebuah agen detektif
swasta yang sudah bangkrut. Lantas, apakah pasangan Beresford mampu
menyelesaikan kasus-kasus yang datang kepada mereka?
-----------
Tuppence berkeluh kesah kepada suaminya soal kegiatannya yang itu-itu saja, sangat membosankan dan tidak variatif. Tommy
hanya menanggapinya dengan ketus. Dia tidak habis pikir apa yang ada di otak
istrinya itu.
"Hati-hati, Tuppence. Keinginanmu akan sensasi kotor ini membuatku cemas"
Blunt's Brilliant Detectives itulah
nama agen detektif swasta yang mereka kelola saat ini. Agen itu awalnya
dimiliki oleh Mr. Blunt, akan tetapi sesuatu terjadi dan dia ditangkap oleh
kepolisian Scotland Yard. Dia memiliki bisnis gelap dengan seseorang yang
mencari istrinya dan dia juga adalah seorang pedagang babi. Mr. Carter
mengatakan kepada pasangan Beresford, jika ada seseorang yang menyebut Nomor 16 segera beritahu dan jangan bertindak gegabah.
Pada awalnya Tuppence sangat
bersemangat, tetapi dia mulai merasa jenuh karena tidak adanya kasus menarik
seperti yang dia inginkan. Hanya kasus-kasus perceraian saja sepanjang minggu
itu. Dan tercetuslah ide konyol Tuppence yang membuat rencana bersama sahabat
wanitanya si penjual topi untuk membesarkan nama Blunt's Brilliant Detectives.
Semenjak itu, mulailah Tommy dan Tuppence mendapatkan kasus-kasus yang menguras
otak.
Awal-awal membacanya cukup membuat
kepala pening. Bagaimana tidak, ini kali pertama saya membaca novel terjemahan
lagi setelah sekian lama. Harus mencerna baik-baik dan membacanya dengan begitu
hati-hati. Untunglah beberapa saat kemudian saya mulai terbiasa dan menikmati
ceritanya. Dan ini merupakan buku pertama Agatha Christie yang saya baca. Dan
yaa, ini bukanlah novel, lebih tepatnya kumpulan cerita tentang kasus-kasus
yang ditangani Tommy dan Tuppence.
Saya pun sangat terhibur dengan tingkah
laku kocak kedua Pasangan Beresford ini. Ditambah lagi dengan pelayan setia
mereka, Albert. Bagaimana tidak? Mereka selalu memainkan peran sebagai seorang
detektif ataupun polisi yang ada di cerita-cerita klasik. Macam Sherlock
Holmes, Thorndyke, Thornley Colton dan peran itu cukup membantu mereka ketika
menangani berbagai kasus yang akan mereka hadapi saat itu. Serta Albert juga
tak luput dari rencana teroganisir mereka, dia pun juga memerankan perannya
dengan baik sebagai pesuruh pasangan Beresford itu.
"Kawanku yang cerdik rupanya lupa bahwa Thorndyke hanya bicara pada babak terakhir," kata Tommy. "Sudahlah, Tuppence. Kau dan temanmu si Janet Smith kan sudah mengungguliku kemarin itu. Satu-satulah."
Salah satu yang menggelitik juga adalah bagaimana Tommy dan Tuppence bersaing untuk menyelesaikan sebuah kasus. Ini merupakan ciri khas pasangan kocak ini. Tapi, bukan berarti mereka selalu dapat menyelesaikan semua kasus yang datang kepada mereka. Seperti halnya Sherlock Holmes, terkadang detektif juga melakukan kesalahan dan salah berbelok untuk meluruskan sebuah kasus.
Sayangnya cara menangani kasus-kasusnya
kurang dieksplore. Terkadang saya berpikir bagaimana mereka bisa memecahkan
sebuah kasus hanya dengan memaparkan pendapat-pendapatnya saja tanpa harus
datang langsung ke TKP? Seperti di bab "Misteri Sunningdale", Tommy
dan Tuppence hanya berkelakar satu sama lain mengenai kasus ini di sebuah
tempat makan. Tetap saja kan, datang ke TKP dan mencari bukti serta
menganalisis akan memperkuat pendapat mereka. Dan Marriot si Polisi Scotland
Yard itu setuju-setuju saja dengan mereka.
Sebenarnya ada banyak kesalahan ketik
di buku ini. Tapi, saya tidak akan memaparkannya, karena saya tidak ahli dalam
hal seperti ini. Terlepas dari itu semua, saya tetap menikmati
cerita-ceritanya, apalagi humor dan gombalan yang terlontar di sepanjang buku
dari pasangan Beresford ini.
"Aku memang lemah kalau berhadapan dengan wanita," gumam suaminya.
0 comments:
Posting Komentar